Bima, tamansiswabima.ac.id - STKIP Taman Siswa Bima menggelar kegiatan orientasi program studi sebagai pengantar sebelum pelaksanaan kegiatan formal Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB). Dalam sambutan yang disampaikan pimpinan, kegiatan ini juga menjadi momentum refleksi perjalanan kampus yang kini memasuki usia 18 tahun, sejak mulai beroperasi pada tahun 2005 dan mendapatkan SK resmi pada tahun 2007.
Pada kesempatan yang diadakan pada 26 Agustus 2025, pimpinan menyampaikan capaian yang telah diraih oleh kampus, khususnya Program Studi Olahraga yang telah melahirkan lebih dari 5.000 lulusan dalam kurun waktu 18 tahun. Prodi ini juga telah melalui proses akreditasi sebanyak tiga kali, sebagai bentuk pengakuan resmi dari negara. Bahkan, dalam dua pekan terakhir telah dilaksanakan penilaian 9 kriteria akreditasi oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Bidang Pendidikan.
Beliau menegaskan rasa bangga atas berbagai prestasi mahasiswa dan alumni, baik di tingkat nasional maupun internasional. Di antaranya, mahasiswa STKIP Taman Siswa Bima berhasil meraih medali perak dalam kejuaraan pencak silat internasional, serta sejumlah prestasi lain di tingkat nasional. Sejumlah alumni juga berhasil menempuh pendidikan hingga jenjang doktor, dan kampus terus menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi lain untuk mendukung studi lanjut.
Dalam arahannya, pimpinan menekankan pentingnya mahasiswa untuk mengikuti ujian kompetensi di samping kegiatan akademik. Menurutnya, ijazah tanpa sertifikat kompetensi akan menjadi hambatan dalam dunia kerja. Ia juga mengingatkan bahwa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) kini menjadi syarat mutlak bagi mahasiswa yang ingin berkarier sebagai guru.
Mahasiswa diharapkan mampu menyerap informasi dengan baik serta mulai mempersiapkan masa depan sejak dini. Beliau menyebut bahwa minimal 50 persen mahasiswa seharusnya sudah memiliki rencana karier. Disebutkan pula, STKIP Taman Siswa Bima menjadi salah satu dari tujuh kampus di NTB yang diundang Presiden, seiring dengan kebijakan pemerintah menyiapkan anggaran beasiswa dan penelitian bagi mahasiswa yang berfokus pada ilmu pengetahuan, sains, dan teknologi.
Sementara itu, sambutan juga disampaikan dari Program Studi Sejarah yang telah berusia 18 tahun. Pada lima tahun pertama, prodi ini mulai diminati oleh masyarakat dan jumlah peminat terus meningkat hingga mencatat rekor tertinggi pada tahun lalu. Peningkatan keterampilan sumber daya manusia terus digiatkan di tingkat prodi meskipun berada di wilayah kecil.
Mahasiswa diingatkan agar selalu membiasakan diri dengan buku sebagai ciri khas seorang akademisi, serta mengembangkan gagasan untuk meningkatkan kualitas diri. Sebagai motivasi, disebutkan pula pengalaman akademik berupa kesempatan mengikuti kegiatan selama tujuh hari di Australia, yang menjadi bukti komitmen prodi dalam mendukung pengembangan wawasan internasional mahasiswa.