Bima, Tamansiswabima.ac.id – Sebanyak 40 mahasiswa Program Studi PGSD STKIP Taman Siswa Bima mengikuti Pelatihan Dakwah Holistik yang digelar pada Sabtu 10 Mei 2025 pagi di kampus setempat. Kegiatan ini merupakan langkah awal kampus dalam menanamkan nilai-nilai dakwah, pengobatan sunnah, dan pengembangan karakter bagi mahasiswa, khususnya dalam menghadapi peran mereka di tengah masyarakat.
Pelatihan yang diinisiasi oleh OTK Pengembangan Beradab ini menghadirkan dua narasumber utama: Ustaz Syarifudin, S.Pd. dan Ustaz H. Dedy Wahyudin, S.Kep., M.Ked.Trop.. Keduanya menyampaikan materi tentang pentingnya kembali pada thibbun nabawi serta strategi dakwah berbasis akhlak dan keteladanan. Dalam suasana hangat dan interaktif, para mahasiswa dikenalkan pada praktik bekam sebagai bagian dari dakwah yang membawa manfaat kesehatan dan spiritualitas.
Ketua STKIP Taman Siswa Bima, Dr. H. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si., meski berhalangan hadir, menyampaikan sambutan melalui Ustaz Muhammad Yusuf, M.Pd.**. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas pelatihan perdana ini dan berharap agar kegiatan semacam ini dapat berlanjut dengan materi dan praktik yang lebih mendalam. “Mahasiswa, terutama yang akan KKN, sangat positif jika membawa ilmu seperti ini ke masyarakat. Ini cara kita menebar manfaat dan menebar cahaya,” ujarnya.
Dalam sesi pelatihan, Ustaz Syarifudin menekankan nilai-nilai thibbun nabawi, khususnya bekam, sebagai metode pengobatan yang tidak hanya menyehatkan jasmani tetapi juga menenangkan hati. “Bekam membersihkan darah, tapi juga membersihkan hati dari resah,” tuturnya.
Sementara itu, Ustaz Dedy Wahyudin menyoroti makna dakwah sebagai proses membangun masyarakat melalui nilai-nilai Islam yang damai dan lembut. Ia mengingatkan bahwa dakwah bukan sekadar ceramah, tetapi tindakan nyata yang menyentuh hati dan menginspirasi. Mengutip tokoh-tokoh pemikir Islam, ia menyampaikan bahwa peran perempuan dalam dakwah juga sangat signifikan, meneladani sosok Aisyah R.A. sebagai ulama yang berilmu dan berakhlak mulia.
Kegiatan ini menjadi cerminan visi besar STKIP Taman Siswa Bima dalam menyiapkan lulusan yang tak hanya unggul secara akademik, tetapi juga tangguh secara spiritual dan sosial. Melalui pendekatan dakwah holistik, kampus berupaya membangun generasi intelektual muda yang mampu menyatukan ilmu dan iman dalam setiap aspek kehidupannya.
“Dakwah bukan tentang siapa yang paling pintar berbicara, tapi siapa yang paling ikhlas menebar manfaat,” tutup Ustaz Dedy dalam pesannya.
Dengan semangat ini, STKIP Taman Siswa Bima terus melangkah sebagai kampus yang mencetak generasi pelopor perubahan generasi yang membawa obor ilmu dan cahaya adab, menuju masyarakat yang lebih beradab, sejahtera, dan bermartabat. (Tim)